Kamis, 25 Juli 2013

Sejarah Ilmu Pengetahuan dan Filsafat



Sejarah Ilmu Pengetahuan
1)      Zaman Pra Yunani Kuno, Pada zaman ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase.
*      Zaman batu tua yang berlangsung 4 juta tahun SM sampai 20.000/10.000 tahun SM. Pada zaman ini telah mempunyai beberapa ciri khas, di antaranya adalah menggunakan alat-alat sederhana yang dibuat dari batu dan tulang, mengenal bercocock tanam dan berternak, dan dalam kehidupan sehari-hari didasari dengan pengamatan primitif.
*      Zaman Batu Muda yang berlangsung tahun 10.000 SM sampai 2000 SM atau abad 100 sampai 20 SM. Di zaman ini telah berkembang kemampuan–kemampuan yang sangat signifikan. Kemampuan  itu berupa tulisan (dengan gambar dan symbol), kemampuan membaca (bermula dari bunyi atau suku kata tertentu), dan kemampuan menghitung. Dalam zaman ini juga berkembang masalah perbintangan, matematika, dan hukum.
*      Zaman Logam. Zaman ini berlangsung dari abad 20 SM  sampai abad 6 SM. Pada zaman ini pemakaian logam sebagai peralatan sehari-hari, bahkan sebagai perhiasan, peralatan masak, atau bahkan peralatan perang.
2)      Zaman Yunani Kuno, Zaman ini berlangsung dari abad 6 M sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap ‘’aninquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis)’’, dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap  ‘’receptve attitude mind (sikap menerima segitu saja)’’. Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur. Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman keemasannya (zaman Hellenisme) di bawah pimpinan Iskandar Agung(356-323 SM) dari Macedonia, yang merupakan salah seorang murid Aristoteles. Pada abad ke- 0 M, perkembangan ilmu mulai mendapat hambatan. Hal ini disebabkan oleh lahirnya Kristen. Pada abad pertama sampai abad ke- 2 M mulai ada pembagian wilayah perkembangan ilmu. Wilayah pertama berpusat di Athena, yang difokuskan dibidang kemampuan intelektual. Sedangkan wilayah kedua berpusat di Alexandria, yang fukos pada bidang empiris. Setelah Alexandria di kuasai oleh Roma yang tertarik dengan hal-hal abstrak, pada abad ke- 4dan ke- 5 M ilmu pengetahuan pegetahuan benar-benar beku. Hal ini di sebabkan oleh tiga pokok penting :
Ø  Penguasa Roma yang menekan kebebasan berfikir.
Ø  Ajaran Kristen tidak disangkal.
Ø  Kerjasama gereja dan penguasa sebagai otoritas kebenaran.
Walaupun begitu, pada abad ke-2 M sempat ada Galen (bidang kedokteran) dan tokoh aljabar, Poppus dan Diopanthus yang berperan dalam perkembangan pengetahuan. Pada zaman ini banyak bermunculan ilmuwan terkemuka. Ada beberapa nama yang popular pada masa ini, yaitu :
a.       Thales (624-545 SM) dari Melitas, adalah filsuf pertama sebelum masa Socrates. Menurutnya zat utama yang menjadi dasar segala materi adalag air. Pada  masanya, ia menjadi filusuf yang mempertanyakan isi dasar alam.
b.      Pythagoras (582 SM–496 SM) adalah seorang filusuf yang juga seorang ahli ukur namun lebih dikenal dengan penemuannya tentang ilmu ukur dan aritmatik. Beliau juga di kenal sebagai ‘’ Bapak Bilangan’’, dan salah satu peninggalan Pythagoras yang terkenal adalah ‘’Teorema Pythagoras‘’. Selain itu, dalam ilmu ukur dan aritmatika ia berhasil menyumbang teori tentang bilangan, pembentukan benda, dan menemukan antara nada dengan panjang dawai.
c.       Socrates (470 SM -399 SM) adalah filsuf dari Athena. Dalam sejarah umat manusia, Socrates merupan contoh istemewa selaku filsuf yang jujur dan berani. Socrates menciptakan metode ilmu kebidanan yang dikenal dengan ‘’Maicutika Telenhe ‘’, yaitu suatu metode dialektiva untuk  melahirkan kebenaran.
d.      Democritus, dikenal sebagai ‘’bapak atom’’ pertama yang memperkenalkan konsep atom, bahwa alam semesta ini sesungguhnya terdiri atas atom-atom. Atom adalah materi terkecil yang tidak dapat di bagi-bagi lagi.
e.       Plato (427 SM- 347SM), ia adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles, filsuf yang pertamakali membangkitkan persoalan being (hal ada) dan mempertentangkan dengan becoming( hal menjadi).
f.       Aristoteles (384 SM- 322 SM) adalah seorang filsuf yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander. Ia memberikan kontribusidi bidang metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu kedokteran dan ilmu alam. Dibidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies biologi secara sisitematis.
Selain di Yunani, astronom dan ahli matematika juga berkembang di india. Aryabatha (476 M) melahirkan hitungan desimal sederhana. Di bidang astronomi ia juga memperkenalkan sejumlah fungsi trigonometri (termasuk sinus, versine, kosinus, dan invers), table trigonometri, teknik-teknik dan algoritma dari aljabar.
3)      Zaman Pertengahan, Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena awal mula zaman ini pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M, maka tampillah para theology di lapangan ilmu pengetahuan. Segala aktifitas keilmuan harus berdasarkan atau mendukung agama. Dengan kata lain aktifitas ilmiah terkait erat dengan aktifitas keagamaan.
Ketika bangsa eropa mengalami kegelapan, kebangkitan justru milik islam. Hal ini dimulai dari lahirnya nabi Muhammad SAW pada abad ke 6M. Perluasan wilayah, pembinaan hukum serta penerjemahan filsafat Yunani, dan kemajuan ilmu pengetahuan pada abad ke – 7 M sampai abad ke-12 M. Pada masa ini islam mendapat masa keemasannya (golden age). Selain itu, pada abad ini terjadi abad perkembangan kebudayaan di Asia Selatan dan timur, seperti, ajaran Lao Tse (menjaga keharmonisan dengan alam) dan Confucius (konsep kode etik luhur mengatur akal sehat).
Sepanjang Eropa mengalami masa kegelapan, di sebelah selatan Laut Tengah berkembang kerajaan bangsa Arab yang di pengaruhi oleh budaya islam. Dengan berkembanganya pengaruh  islam, maka semakin banyak pula tokoh-tokoh ilmuwan yang berperan dalam perkembangan ilmu. Mereka adalah sebagai berikut :
a.       Al Farabi (870 M -950 M). Adalah seorang komentator filsafat  Yunani yang sangat ulung di dunia islam. Kontribusinya terletak di berbagai bidang matematika, filosofi, pengobatan, bahkan musik. Al- farabi telah membuat berbagai buku tentang sosiologi dan sebuah buku penting dalam bidang musik, kitab Al-musiqa. Selain itu, karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al- fadhilah (kota atau Negara utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik dan hubungan antara razim yang paling baik menurut pemahaman dengan hukum ilahian Islam.
b.      Al-Khawarizmi (780 M – 850 M), hasil pemikiran berdampak besar pada matematika, yang terangkum dalam buku pertamanyanya, Al-jabar, selain itu karyanya adalah Al-kitab Al- mukhtasar  fi hisab Al-jabr  wa’al – muqalaba (buku rangkuman untuk kulturasi dengan melengkapkan dan menyeimbangkan), kitab surat Al-ard (Pemandanganan Bumi). Karyanya tersebut sampai sekarang masih tersimpan di Strassberg, Jerman.
c.       Al – Kindi (801 M – 873 M), bisa dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir dari kalangan islam. Al-kindi menuliskan banyak karya dalam bidabg goemetri , astronomi, aritmatika, musik (yang dibangunya dari berbagai prinsip aritmatis), fisika, medis, psikologi, meteorology, dan politik.
d.      Al-Ghazali (1058 M – 111 M) adalah seorang filsuf dan theolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat. Karya beliau berupa kitab-kitab, antara lain kitab Al – munqidih min adh – dalal, Al – risalah  al – quadsiyyah, dan mizan al – Amal.
e.       Ibnu sina ( 980 M – 1037 M ). Ia di kenal sebagai A Vicenna di dunia barat.  Ia adalah seorang  filsuf, ilmuwan, dan juga dokter. Bagi banyak orang beliau adalah bapak pengobatan modern dan masih banyak lagi sebutan baginya yang berkaitan dengan karya – karyanya di bidang kedokteran. Karyanya merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad – abad.
f.       Ibnu Rusyd (1226 M – 1198 M), yang bahasa latin di sebut dengan Averroes, dan dia adalah filsuf dari spanyol (Andalusia). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fiqih dalam bentuk karangan, ulasan, essai, dan resume.
g.      Ibnu Khaldun (1332 M – 1406 M), adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi,  sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah ( pendahuluan ).
h.      Jabir Ibnu Hayyan atau Gebert ( 721 M – 815 M ), dia adalah seorang tokoh islam yang mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia.
i.        Al – razi ( 856 M – 925 M ), yang dikenal dengan nama Razes. Seorang dokter  klinis ynag terbesar pada masa itu dan pernah mengadakan suatu penelitian  Al-kimi atau lebih dikenal dengan sebutan ilmu kimia. Beliau mengarang Ensiklopedia ilmu kedokteran yang berjudul Contenens.
j.        Ibnu Haitam dikenal dalam kalangan cerdik pandai di barat, dengan  nama Alhazen, Dia adalah seorang ilmuwan islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya dan telah memberiakn ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop dan teleskop.
k.      Al–Battani (850 M – 929 M), memberikan kontribusi untuk astronomi dan matematika. Dalam astronomi, al–Battani juga meningkatkan ketepatan pengukuran presesi sumbu bumi.
l.        Dalam bidang fikih ada Imam Hanafi ( 699 M – 767 M ),  Imam Malik ( 712 M – 798 M ), Imam Syafi’I (767 M – 820 M ) dan Imam Hanbali ( 780 M – 855 M ), yang besar dengan kitab masing – masing.
m.    Dalam bidang sosial, terdapat nama Yaqut bin Abdullah al Hamawi ( 1179 M – 1229 ), yang mengarang kitab Mu’jam al – buldan (kamus Negara). Ibnu  Yunis, Umar Al- khayyam , Will Durant, Feilding H. Gorrison, dan Abu Rayhan al – Biruni, di bidang sains dan antropologi.
n.      Shen Kou ( 1031 M – 1095 M ), sorang ilmuwan cina yang pertama kali menggambarkan  magnet jarum-kompas yang digunakan untuk navigasi.
o.      Su Song (1020 M – 1101 M), juga seorang astronom yang menciptakan langit bintang pada Atlas.
p.      Jamal Al–din, mendirikan observatorium ikhtiar Al–din yang merancang  pembangunan istana raja di laut utara.
4)      Zaman Renaissance, Zaman ini berlangsung pada awal abad 14 M  sampai dengan abad 17 M. Renaissance sering diartikan denagn kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali (rebirth), yaitu di lahirkan kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir , dan jauh dari ajaran – ajaran agama. Tokoh – tokoh ilmuwan yang berpengaruh di masa ini ialah sebagai berikut :
a.       Nicolaus Capernicus ( 1473 M – 1543 M ), adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekonom yang berkembangsaan Polandia. Ia mengembangkan Teori Heliosentris (Tata Surya berpusat di matahari).
b.      Galileo Galilei ( 1564 M – 1642 M ), adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran  besar dalam revolusi ilmiah. Sumbangannya dalam keilmuan antara lain adalah penyempurnaan teleskop ( dengan 32 x pembesaran ) dan berbagai observasi astronomi. Dia adalah orang pertama yang melukiskan tata surya seperti yang kita kenal sekarang.
c.       Tycho Brahe ( 1546 M – 1601 M ), adalah seorang bangsawan Denmark yang terkenal sebagai astronom/astrolog  dan alkimiawan. Tycho adalh astronom pengamat paling menonjol di zaman pra –teleskop. Akurasi pengamatannya  pada posisi bintang dan planet tak tertandingi pada masa itu.
d.      Johannes Kepler (1571 M – 1630 M), adalah astronom jerman,  Matematikawan dan astrolog. Ia paling di kenal melalui hukum gerakan planetnya. Kepler juga ahli optic dan astronomi. Penjelasannya tentang pembiasan  cahaya tertuang dalam buku  ‘’supplement to witelo , expounding the optical part of astronomy’’. Ia orang pertama yang menjelaskan cara kerja mata.
e.       Fancies Bacon ( 1561 M – 1626 M ), adalah seorang filsuf,  negarawan dan penulis Inggris. Karya – karyanya antar lain membangun dan mempopulerkan motodologi induksi untuk penelitian ilmiah, sering kali disebut metode Baconian.
f.       Andreas Vesalius ( 114b M – 1564 M ), adalah ahli anatomi. Ia memperkenalkan tentang anatomi tubuh manusia. Ia juga menulis sebuak teks mengenai tumbuhan obat.
5)      Zaman modern, Zaman ini sudah dimulai sejak abad 14 M. zaman ini juga dikenal sebagai masa rasionalisme yang tumbuh di zaman modern karena munculnya berbagai penemuan ilmu pengetahuan. Tokoh yang menjadi pioner pada masa ini adalah Rene Decrates, Isaac Newton, Charles Darwin, dan JJ. Thompson. Keterangan lebih lengkap sebagai berikut :
a.       Isac Newton ( 1643  M – 1727 ), adalah seorang fisikawan , matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan theolog. Dia di katakana sebagai ‘’Bapak ilmu fisika klasik’’. Karyanya yang berjudul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica menjabarkan tentang hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad ini.
b.      Rene Descartes ( 1596 M – 1650 M ), ia di kenal sebagai Renatus Cartesius, adalah seorang filsuf  dan matematikawan Perancis. Descartes kadang di panggil ‘’ Penemu filsafat Modern’’  dan ‘’ Bapak matematika modern’’. Pemikirannya yang menggunakan revolusi adalah ‘’semuanya tida ada yang pasti , kecuali kenyataan bahwa seseorang berfikir’’.
c.       Charles Robert Darwin ( 1809 M – 1882 M ) adalah seorang naturalis yang teori revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama (common Descent) dengan mengajukan seleksi alam  sebagai mekanismenya. Teorinya yang paling menggemparkan adalah ‘’ Nenenk Moyang Manusia Adalah Kera ‘’.
d.      Joseph John Thompson ( 1856 M – 1940 M ) adalah seorang ilmuan dengan penelitiannya yang membuahkan penemuan Elektron. Thompson mengungkapkan bahwa gas mampu mengantarkan listrik. Ia menjadi seorang perintis ilmu fisika nuklir. Dia juga menemukan sebuah metode untuk memisahkan jenis atom dan  sinar molekul yang berbeda dengan  menggunakan sinar positif.
6)      Zaman Kontemporer, Zaman ini bermula dari abad 20 M dan sebagian besar aplikasi ilmu dan teknologi di abad 21 merupakan hasil penemuan mutakhir di zaman ini. Bidang fisika menjadi tiitk perkembangan ilmu pada masa ini. Hal ini di sebabakan karena fisika di pandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur–unsur fundamental yang membentuk alam semesta.
Tokoh yang terkenal pada masa ini adalah Albert Enstein (1879 M – 1955 M), dia adalah ilmuan Fisika. Dia mengemukakan teori relativitas. Semenjak tahun 1905 M sampai 1917 M, saat ia menerbitkan tulisan revolusionernya tentang teori Relativitas, pandangan umat manusia tentang dunia dan alam semesta pun berubah selamanya, tahap terakhir dari zaman modern telah lahir, dan cakrawala pun bergeser. Masih ada lagi ilmuwan yang mempunyai ide besar lainnya, antara lain seperti Linus Pauling, James D. Watson, Miller Urey, Werner Heinsenberg dan Erwin Schrodinger, Edwin Hubble, Alfred Wegener.
Sejarah filsafat

1)      Zaman Pra Yunani Kuno, Dalam sejarah filsafat, biasanya filsafat yunani dimajukan sebagai pangkal sejarah filsafat barat. Ini memang ada alasannya, karena dunia barat (Eropa barat) dalam alam pikirannya berpangkal kepada pikiran yunani. Di tanah yunani atau setidaknya didaerah yang dimasukkan ke wilayah yunani adalah sudah lama sebelum permulaan tahun Masehi ahli-ahli pikir yang mencoba menerka teka-teki alam. Mereka mau mengerti apakah yang menjadi asal mula alam yang melingkunginya itu serta dengan isinya.
Pada masa itu keterangan-keterangan tentang terjadinya alam semesta serta dengan penghuninya, akan tetapi keterangan ini berdasarkan kepercayaan. Ahli-ahli pikir tidak puas akan keterangan itu lalu mencoba mencari keterangan melalui budinya. Mereka menanyakan dan mencari jawabannya apakah sebetulnya alam itu . apakah inti sarinya? Mungkin yang beraneka warna dalam alam ini dapat di pulangkan kepada yang satu. Mereka mencari inti alam, dengan istilah mereka: mereka mencari arche alam(arche dalam bahasa yunani berarti : mula atau asal).
Oleh karena itu filsuf-filsuf itu berusaha mencari inti alam dan filsafatnya dinamai filsafat alam. Sepanjang pengetahuan kita ahli piker yang berusaha mencari intisari alam melalui pikiran belaka, itu yang tertua adalah terdapat pada kota kecil, pada abad keenam sebelum masehi. Nama-nama yang terkenal adalah:
  1. Thales (624-548) Berpendapat bahwa dasar pertama atau intisari alam ialah air. Bagi Thales, air adalah sebab yang pertama dari segala yang ada dan yang jadi, tetapi juga akhir dari segala yang ada dari yang jadi. Diawali air di ujung air. Air sebab yang penghabisan, asal air pulang air. Air yang satu itu adalah bingkai sekaligus isi, dengan kata lain: air adalah bingkai dan substansi (isi). Demikianlah bapak filusuf Yunani tersebut mengemukakan ide dalam pikirannya. Dalam pandangan Thales tak ada jurang yang memisahkan hidup dengan mati, semuanya satu. Dan sebagai orang menurut masanya, ia percaya bahwa segala benda itu berjiwa. Benda itu bisa berubah rupanya, bisa bergerak bisa timbul dan hilang semuanya itu atas kodratnya sendiri.
  2. Anaximandros (610-547SM) Menurut sejarah, ia adalah murid Thales dan limabelas tahun lebih muda dari Thales, akan tetapi Anaximandros dua tahun lebuh dulu meninggal dari Thals. Sebagai seorang filsuf, Anaximandros juga berpikir Secara mendalam dan sungguh mencari asal mula dari segal sesuatu. Menurutnya  yang asal itu hanya satu jadi tidak jama', asal mula segala sesuatu itu tidak berkeputusan dan tidak terhingga. Ia selalu bekerja stanpa henti dan yang dijadikannya tidak terhingga jumlahnya.
  3. Anaxumenes (590-528) Mengatakan bahwa intisari alm atau dasarnya pertama ialah udara, karena udara lah yang meliputi seluruh alam serta udara pula lah yang menjadi dasar hidup bagi manusia yang amat diperlukan oleh nafasnya. Udara yang membalut dunia ini menjadi sebab segala yang hidup. Jika tidak ada udara, tak ada yang hidup. Pikiranya kesana barangkali terpengarh olh ajaran Anaximandros, bahwa "jiwa itu serupa dengan udara".
Ø  Adapun ciri-ciri zaman Pra Yunani, antara lain :
a.       know how dalam kehidupan sehari-hari didasarkan pada pengalaman
b.      pengetahuan yang berdasarkan pengalaman diterinma sebagai fakta receptive mind, keterangan masih dihubungkan dengan kekuatan magis.
c.       kemampuan menemukan abjad dan system bilangan alam sudah menampakkan perkembangan pemikiran menusia ke tingkat abtraksi.
d.      kemampuan meramalkan suatu peristiwa atas dasar peristiwa sebelumnya yang pernah terjadi, contoh : gerhana bulan dan marahari.
2)      Zaman Yunani kuno, Perkembangan filsafat di yunani amat pesat jalannya danbesarnya minat orang terhadap filsafat itu istilah cinta kepada kebijaksanaan ini menjadi kata sehari-sehari. Oleh karena ada minat besar terhadap kebijaksanaan itu banyak orang pula yang sengaja hendak memberikan kebijaksanaan itu kepada orang lain.
Ditengah-tengah para bijaksna ada yang mengatakan, bahwa ia bukanlah pemilik kebijaksanaan, ia mencari kebijaksanaan, ia mencari kebenaran, pengetahuan sejati. Ahli filsafat yang banyak pengaruhnya dalam dunia filsafat ini ialah Sokrtes. Ajaran Sokrates dipusatkan pada manusia, filsafat itu dipusatkan pada Sokrates pada manusia terutama pada tingkah lakunya. Filsafat tidak lain dari usaha melalui pengertian sejati untuk mencapai kebijakan. Oleh karena filsafat Sokrates disebut juga filsafat Antropologis.

  1. Plato (427-347) Pemikiran plato yang tersohor adalah mengenai idea. Menurutnya, mengingat dua pengetahuan yang bermacam-macam, boleh dikatakan bahwa manusia itu masuk dalam dunia dua, yaitu dunia pengalama dan dunia yang tetap disebutnya dunia ide.ide-ide yang sungguh ada, dan ide-ide itulah yang memimpin budi kita, menjadi cotoh hal-hal didunia pengalaman ini.
Ø  Ajaran plato dapat digolongkan antara lain :
1.      Dunia bayang-bayang : Menurut plato dunia pengalaman ini merupakan baying-bayang dari dunia ide.
2.      Dunia ide : Menurut pendapatnya, realitas seluruhnya seakan-akan menjadi dua dunia yaitu "Dunia pengalaman dan dunia yang tetap yang disebutnya dunia ide". Dunia ide adalah idea sifatnya artinya satu dalam macamnya tetap dan tidak berubah-ubah ide-ide merupakan hal yang sungguh-sungguh ada. Ide-ide itu memimpin budi kita dan menjadi contoh hal-hal di dunia pengalaman ini diantara ide-ide itu ada tingkatan yang tertinggi adalah "idea kebaikan".
3.      Etika : Ajaran Plato mengenai etika yakni bahwa manusia haruslah berusaha bersungguh-sungguh dalam berusaha dalam tindakanya, tidak hanya puas dengan hal-hal yang bermacam-macam dan tidak tetap itu melainkan bisa menyelami dunia ini sehingga mendapatkan pengertian yang sebaiknya.
4.      Negara Ideal : Plato mengungkapkan sebuah pengertian bahwa pemerintah harus dipimpin ole hide yang tertinggi, yaitu ide kebaikan.
  1. Aristoteles (384-322)
1.      Logika : Aristoteles dikenal sebagai "Bapak Logika", karena dialah yang pertama kali memberikan ajaran tentang jalan pikiran (Ratiocinimum) dan bukti. Adapun intisari ajaran Logika Aristoteles adalah "silogisme" yaitu menarik kesimpulan dari pengertian yang umum untuk memperoleh pengertian yang luas dan mempunyai kebenaran yang umum.
2.      Fisika : ajaranya tentang fisika meliputi pemikiran tentang alam, langit, bintang, hewan, jiwa dll.
3.      Metafisika : Metafisika menurutnya disebut juga dengan "ontologia" karena bahasanya adalah Metafisika umum. Ia juga mengemukakan bahwa yang sungguh-sungguh ada itu bukanlah yang umum, melainkan yang khusus satu persatu mengenai pengetahuan, ia membaginya menjadi dua pengetahuan indra dan pengetahuan budi.
4.      Etika : Ajaran etika aristoteles mengartikan tingkah laku manusia kepada "kebahagiaan". Baginya kebahagiaan yang sempurna dapat dicapai oleh manusia yang bijaksana yakni manusia yang selalu bertindak dalam penerangan budinya, karena budinyalah yang membedakan dirinya dari binatang.
Ø  Ciri-ciri zaman yunani kuno
·         Zaman dimana orang yang memilih kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide.
·         Tidak mempercayai adanya mitologi.
·         Masyarakat tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan sikap menerima begitu saja, melainkan menumbuhken sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis.

3)      Zaman Pertengahan (2-14M), Pada abad ini kegiatan ilmiah diarahkan untuk mendukung kegiatan agama dengan semboyan "Ancilah Theologia" yakni abdi agama. Masa ini disebut juga dengan masa Scholastik. Adapun sifat Scholastik ini adalah filsafat yang didasarkan atas agama atau kepercayaan.
Jiwa : adalah suatu kekuatan ilmiah yang merupakan sumber kekuatan jiwa tidak dapat dibag Secara kuantitatif karena jiwa itu adalah sesuatu yang satu tanpa dapat dibagi.
Etika dan Estetika : etika plotinus dimulainya tetang pandangan politik. Ia mengatakan bahwa seorang wajar memenuhi tugas-tugasnya sebagai warga Negara sekalipun ia tidak tertarik dalam masalah politik. Mengenai Estetika ia mengemukakan bahwa keindahan menurutnya memiliki pengertian spiritual, karenanya Estetika dekaaat sekali dengan kehidupan moral.
a.       Agustinus (354-430M), Pendapat Agustinus perihal Tuhan dan manusia yakni "hakeka yang sebenarnya adalah sebagai awal, hanya Tuhanlah yang merupakan sebab awal". Adapun berkenaan dengan manusia didalam menghadapi banyak kebenaran tentang benar, banyak kenenaran tentang indah, banyak kebenaran tentang baik maka di desak pada harus adanya kebenaran absolute serta abadi, itulah Tuhan. Jiwa menurut Agustinus : Menurut pendapatnya bahwa jiwa itu immaterial, jiwa yidak punya bagian tapi pada bagian pokok yakni mengingat, mengerti, dan mau. Ia menolak 2 paham bahwa jiwa itu mengalami Reinkarnasi (abadi) dan penciptaan jiwa itu bukan memancar (Emanasi) seperti teori platinus.
b.      Thomas Aquinas (1225-1274), Teologi : Menurut pandangannya tuhan tidak tersusun dari esensi dan eksidensi karena itu Tuhan tidak berubah. Dengan filsafatnya yang melahirkan suatu aliran bercorak Thomisme, yang menjadi ciri khas filsafat zaman oertengahan yang dikenal dengan "Ancilla Theologi". Kosmologi : "Matter tidak dapat terpisah dari form, karena setiap benda terdiri atas bahan (mater) dan sifat (form). Itulah pandangan Aquinas mengenai adanya kosmologi. Jiwa : Jiwa dan raga mempunyai hubungan yang pasti, raga menghadirkan matter sedangkan jiwa menghadirkan form. Selanjutnya ia berpendapat bahwa jiwa nersifat imonal. Argumennya adalah sebagai berikut, jiwa manusia tidak dapat dirusak. Menurutnya ada 3 tipe jiwa, yaitu :jiwa vegetative, jiwa sensitive, dan jiwa rasional. Pengetahuan : Dia membagi pengetahuan menjadi 3 bagian, pengetahuan fisika, matematika dan metafisika. Dia memandang bahwa pikiran dan iman tidak bertentangan. Menurutnya segalaobjek yang tidak dapat diindra akal tidak dapat mengetahuinya dengan pasti. Oleh karena itu kebeneran dan ajaran Tuhan tidak dapat mungkin diukur dan diketahui oleh akal. Adapun dua jalur menurut pengetahuan dalam filsafatnya, yaitu jalur akal yang dimulai dari manusia dan berakhir pada Tuhan, dan jalur iman yang dimulai dari Tuhan dan berakhir pada manusia.

4)      Zaman Renaissance (14-16M), Renaissance berarti “lahir kembali”. Pengertian riilnya adalah manusia mulai memiliki kesadaran-kesadaran baru yang mengedepankan nilai dan keluhuran manusia. Suasana dan budaya berpikirnya memang melukiskan “kembali” kepada semangat awali, yaitu semangat filsafat Yunani kuno yang mengedepankan penghargaan terhadap kodrat manusia itu sendiri.
Jaman ini lebih merupakan gerakan kebudayaan daripada aliran filsafat. Keluhuran dan kehebatan manusia tampak dalam ungkapan-ungkapan seni hasil karya manusia.
Politik tidak lagi dipikirkan dalam kaitannya dengan iman dan agama, tetapi dengan politik itu sendiri, sebab politik mempunyai etika dan moralnya sendiri. Etika politk adalah etika kekuasaan, artinya tunduk pada pertimbangan-pertimbangan kestabilan dan keselamatan negara, bangsa, pemerintahan dan kekuasaan.
Bila abad pertengahan memegang teguh konsep ilmu pengetahuan sebagai rangkaian argumentasi, jaman renaissance merombaknya dengan paham baru, yaitu bahwa ilmu pengetahuan itu adalah soal eksperimentasi. Pembuktian kebenaran bukan lagi pembuktian argumentatif-spekulatif, melainkan eksperimental-matematis-kalkulatif. Tokoh-tokohnya antara lai: Galileo Galilei, Hobbes, Newton, Bacon.
Boleh disimpulkan bahwa jaman renaissance adalah jaman pendobrakan manusia untuk setia dan konstan dengan jati dirinya. Jaman ini sekaligus menggulirkan semangat baru yang menghebohkan, terutama dalam hubungannya dengan karya seni, ilmu pengetahuan, sastra dan aneka kreativitas manusia yang lain. Di sini filsafat memegang fungsinya yang baru yaitu meletakkan dasar-dasar bangunan pengembangan aneka ilmu alam/ pasti yang merintis hadirnya tekhnologi-tekhnologi seperti yang kita nikmati sekarang ini.

5)      Zaman Modern, Pada abad ke17 muncullah paham kefilsafatan yang rasionalisme dan empirisme. Menurut para filsuf zaman ini menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab suci, tidak juga dari para penguasa, tetapi dari diri manusia sendiri. Dalam hal ini muncullah beberapa aliran neserta tokoh pelopornya, antara lain :
a.       Decrates (1596-1650) Ia adalah seorang pelopor dari aliran rasionalisme yang menegaskan bahwa perlunya ada metode yang jitu sebagai dasar kokoh bagi semua pengetahuan, yaitu dengan menyangsikan segalanya secara metodis. Decrates menggunakan "keragu-raguan" sebagai metodos dengan menurutnya jika ia mengalami keragu-raguan, maka ia berpikir, karena ragu-ragu itu suatu cara berpikir. Dalam pada itu nampak sebuah kepastian dan kebenaran yang cemerlang tentang adanya sebab yang berpikir itu tentu ada. Dari metodos karagu-raguan ini timbul kepastian tentang adanya sendiri. Ini dirumuskan oleh decrates =cogito-ergo sum, saya berpikir maka saya adalah. Decrates adalah pelopor kaum rasionalis, yaitu mereka yang percaya bahwa dasar semua pengetahuan ada dalam pikiran.
b.      David Hume, Hume menganut aliran  Empirisme yang memilih pengalaman sebagai sumber utama ilmu pengetahuan. Pemgalaman itu bisa berfilsafat lahiriah atau bathiniyah.dua hal yang dicermati oleh Hume, yaitu substansi dan kausalitas.
Ø  Subtansi = Hume tidak menerima subtansi sebab yang dialami hanya kesan-kesan saja tentang beberapa cirri yang selalu ada bersama-sama. "jika gejala tertentu diikuti oleh gejala lainnya".
Ø  Kausalitas =dalam hal ini Hume juga menolaknya, sebab harapan sesuatu mengikuti yang lain tidak melekat pada hal-hal itu sendiri, namun hanya dalam gagasan kita.
Pada abad berikutnya yakni abad ke-18 zaman pencerahan (Aufklarung) yang menurut Immanuel Kant (1724-1804). Zaman pencerahan sendiri adalah aman manusia keluar dari keadaan tidak akil baligh, yang disebabkan karena kesalahan manusia sendiri. Kesalahan itu terletak bahwa manusia tidak mau memanfaatkan akalnya. Voltaire menyebut zaman pencerahan adalah zaman akal. Kant sendiri menganut aliran kitisme, yakni aliran yang menyelidiki (mengadakan kritik) pengetahuan budi serta akan diterangfkan apa sebabnya maka pengetahuan budi ini mungkin. Pada mulanya ia mengikuti aliran rasionalisme, kemudian empirisme, akan tetapi kedua aliran tersebut tidak membawa kepuasan baginya untuk mencapai suatu kebenaran. Kemudian ia melakukan sintesis atas dua pendekatan tersebut, dan hasilnya adalah bahwa masing-masing pendekatan benarseparuh dan salah separuh.
6)      Zaman Kontemporer, Filsafat kontemporer sangat heterogen disebabkan antara lain karena profesionalisme yang semakin besar. Aliran-aliran terpenteing yang berkembang dan berpengaruh abad XX antara lain:
  1. Pragmatisme, Paham ini beranggapan bahwa yang benar adalah apa yang akibat-akibatnya bermanfaat Secara praktis.Tokohnya yang terkenal William James dan John Dewey.
  2. Vitalisme, Aliran ini beranggapan bahwa kegiatan organisme hidup di gerakkan oleh daya atau prinsip vital yang berbeda dengan daya-daya fisik. Tokohnya adalah Henri Bergson.
  3. Fenomenologi, Aliran yang membicarakan fenomena atau segalanya sejauh mereka tampak. Tokohnya yakni Edmund Husserl (perintis) dan Max Scheler.
  4. Eksistensialisme, Merupakan aliran filsafat yang memandang segala gejala dengan berpangkal pada eksistensi. Pada manusia eksistensi mendahului esensi (hakekat) sebaliknya pada benda-benda esensi mendahului eksistensi. Tokohnya Martin Heideger.
  5. filsafat analistis, filsafat ini disebut juga filsafat bahasa, muncul di Inggris dan Amerika Serikat sekitar tahun 1950.tokohnya antara lain Betrand Russel.
  6. Strukturalisme, Muncul di Perancis tahun 1960, menegaskan bahwa masyarakat kebudayaan memiliki struktur yang sama dan tetap.tokohnya adalah Michel Foucoult, Jaques Lacan, dan Lein Strauss.
  7. Postmedernisme, Muncul akibat reaksi terhadap modernisme dengan segala dampaknya. Di mulai oleh Rene Decrates dan diperkenalkan oleh Francois Lyotard.


1.      FILSAFAT BARAT : Ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. Filsafat ini berkembang dari tradisi falsafi orang Yunani kuno. Namun pada hakikatnya, tradisi falsafi Yunani sebenarnya sempat mengalami pemutusan rantai ketika salinan buku filsafat Aristoteles seperti Isagoge, Categories dan Porphyry telah dimusnahkan oleh pemerintah Romawi bersamaan dengan eksekusi mati terhadap Boethius, yang dianggap telah menyebarkan ajaran yang dilarang oleh negara.
2.      FILSAFAT TIMUR : Tradisi falsafi yang terutama berkembang di Asia, khususnya di India, Tiongkok dan daerah-daerah lain yang pernah dipengaruhi budayanya. Sebuah ciri khas Filsafat Timur ialah dekatnya hubungan filsafat dengan agama. Pemikiran filsafat timur sering dianggap sebagai pemikiran yang tidak rasional, tidak sistematis, dan tidak kritis. Hal ini disebabkan pemikiran timur lebih dianggap agama dibanding filsafat.
3.      FILSAFAT ISLAM : merupakan filsafat yang seluruh cendekianya adalah muslim. Ada sejumlah perbedaan besar antara filsafat Islam dengan filsafat lain. Pertama, meski semula filsuf-filsuf muslim klasik menggali kembali karya filsafat Yunani terutama Aristoteles dan Plotinus, namun kemudian menyesuaikannya dengan ajaran Islam. Kedua, Islam adalah agama tauhid. Maka, bila dalam filsafat lain masih 'mencari Tuhan', dalam filsafat Islam justru Tuhan 'sudah ditemukan.'