Sejarah
Ilmu Pengetahuan
1) Zaman Pra Yunani Kuno, Pada zaman ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase.
Zaman
batu tua yang berlangsung 4 juta tahun SM sampai 20.000/10.000 tahun SM. Pada
zaman ini telah mempunyai beberapa ciri khas, di antaranya adalah menggunakan
alat-alat sederhana yang dibuat dari batu dan tulang, mengenal bercocock tanam
dan berternak, dan dalam kehidupan sehari-hari didasari dengan pengamatan
primitif.
Zaman
Batu Muda yang berlangsung tahun 10.000 SM sampai 2000 SM atau abad 100 sampai
20 SM. Di zaman ini telah berkembang kemampuan–kemampuan yang sangat
signifikan. Kemampuan itu berupa tulisan (dengan gambar dan symbol),
kemampuan membaca (bermula dari bunyi atau suku kata tertentu), dan kemampuan
menghitung. Dalam zaman ini juga berkembang masalah perbintangan, matematika,
dan hukum.
Zaman
Logam. Zaman ini berlangsung dari abad 20 SM sampai abad 6 SM. Pada zaman
ini pemakaian logam sebagai peralatan sehari-hari, bahkan sebagai perhiasan,
peralatan masak, atau bahkan peralatan perang.
2) Zaman Yunani Kuno, Zaman ini berlangsung dari abad 6 M sampai dengan sekitar
abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap ‘’aninquiring attitude (suatu
sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis)’’, dan tidak menerima pengalaman
yang didasarkan pada sikap ‘’receptve attitude mind (sikap
menerima segitu saja)’’. Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur.
Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman keemasannya (zaman Hellenisme) di
bawah pimpinan Iskandar Agung(356-323 SM) dari Macedonia, yang merupakan salah
seorang murid Aristoteles. Pada abad ke- 0 M, perkembangan ilmu mulai mendapat
hambatan. Hal ini disebabkan oleh lahirnya Kristen. Pada abad pertama sampai
abad ke- 2 M mulai ada pembagian wilayah perkembangan ilmu. Wilayah pertama
berpusat di Athena, yang difokuskan dibidang kemampuan intelektual. Sedangkan
wilayah kedua berpusat di Alexandria, yang fukos pada bidang empiris. Setelah
Alexandria di kuasai oleh Roma yang tertarik dengan hal-hal abstrak, pada abad
ke- 4dan ke- 5 M ilmu pengetahuan pegetahuan benar-benar beku. Hal ini di
sebabkan oleh tiga pokok penting :
Ø
Penguasa
Roma yang menekan kebebasan berfikir.
Ø
Ajaran
Kristen tidak disangkal.
Ø
Kerjasama
gereja dan penguasa sebagai otoritas kebenaran.
Walaupun begitu, pada abad ke-2 M sempat ada Galen (bidang
kedokteran) dan tokoh aljabar, Poppus dan Diopanthus yang berperan dalam
perkembangan pengetahuan. Pada zaman ini banyak bermunculan ilmuwan terkemuka.
Ada beberapa nama yang popular pada masa ini, yaitu :
a.
Thales
(624-545 SM) dari Melitas, adalah filsuf pertama sebelum masa Socrates.
Menurutnya zat utama yang menjadi dasar segala materi adalag air. Pada
masanya, ia menjadi filusuf yang mempertanyakan isi dasar alam.
b.
Pythagoras
(582 SM–496 SM) adalah seorang filusuf yang juga seorang ahli ukur namun lebih
dikenal dengan penemuannya tentang ilmu ukur dan aritmatik. Beliau juga di
kenal sebagai ‘’ Bapak Bilangan’’, dan salah satu peninggalan Pythagoras
yang terkenal adalah ‘’Teorema Pythagoras‘’. Selain itu, dalam ilmu ukur
dan aritmatika ia berhasil menyumbang teori tentang bilangan, pembentukan
benda, dan menemukan antara nada dengan panjang dawai.
c.
Socrates
(470 SM -399 SM) adalah filsuf dari Athena. Dalam sejarah umat manusia,
Socrates merupan contoh istemewa selaku filsuf yang jujur dan berani. Socrates
menciptakan metode ilmu kebidanan yang dikenal dengan ‘’Maicutika Telenhe
‘’, yaitu suatu metode dialektiva untuk melahirkan kebenaran.
d.
Democritus,
dikenal sebagai ‘’bapak atom’’ pertama yang memperkenalkan konsep atom, bahwa
alam semesta ini sesungguhnya terdiri atas atom-atom. Atom adalah materi
terkecil yang tidak dapat di bagi-bagi lagi.
e.
Plato
(427 SM- 347SM), ia adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles, filsuf
yang pertamakali membangkitkan persoalan being (hal ada) dan
mempertentangkan dengan becoming( hal menjadi).
f.
Aristoteles
(384 SM- 322 SM) adalah seorang filsuf yunani, murid dari Plato dan guru dari
Alexander. Ia memberikan kontribusidi bidang metafisika, Fisika, Etika,
Politik, Ilmu kedokteran dan ilmu alam. Dibidang ilmu alam, ia merupakan orang
pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies biologi secara
sisitematis.
Selain di Yunani, astronom dan ahli matematika juga
berkembang di india. Aryabatha (476 M) melahirkan hitungan desimal sederhana.
Di bidang astronomi ia juga memperkenalkan sejumlah fungsi trigonometri
(termasuk sinus, versine, kosinus, dan invers), table trigonometri,
teknik-teknik dan algoritma dari aljabar.
3) Zaman Pertengahan, Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya.
Karena awal mula zaman ini pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M, maka
tampillah para theology di lapangan ilmu pengetahuan. Segala aktifitas keilmuan
harus berdasarkan atau mendukung agama. Dengan kata lain aktifitas ilmiah
terkait erat dengan aktifitas keagamaan.
Ketika bangsa eropa mengalami kegelapan, kebangkitan justru
milik islam. Hal ini dimulai dari lahirnya nabi Muhammad SAW pada abad ke 6M.
Perluasan wilayah, pembinaan hukum serta penerjemahan filsafat Yunani, dan
kemajuan ilmu pengetahuan pada abad ke – 7 M sampai abad ke-12 M. Pada masa ini
islam mendapat masa keemasannya (golden age). Selain itu, pada abad ini
terjadi abad perkembangan kebudayaan di Asia Selatan dan timur, seperti, ajaran
Lao Tse (menjaga keharmonisan dengan alam) dan Confucius (konsep kode etik
luhur mengatur akal sehat).
Sepanjang Eropa mengalami masa kegelapan, di sebelah selatan
Laut Tengah berkembang kerajaan bangsa Arab yang di pengaruhi oleh budaya
islam. Dengan berkembanganya pengaruh islam, maka semakin banyak pula
tokoh-tokoh ilmuwan yang berperan dalam perkembangan ilmu. Mereka adalah
sebagai berikut :
a.
Al
Farabi (870 M -950 M). Adalah seorang komentator filsafat Yunani yang
sangat ulung di dunia islam. Kontribusinya terletak di berbagai bidang matematika,
filosofi, pengobatan, bahkan musik. Al- farabi telah membuat berbagai buku
tentang sosiologi dan sebuah buku penting dalam bidang musik, kitab Al-musiqa.
Selain itu, karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al- fadhilah
(kota atau Negara utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian melalui
kehidupan politik dan hubungan antara razim yang paling baik menurut pemahaman
dengan hukum ilahian Islam.
b.
Al-Khawarizmi
(780 M – 850 M), hasil pemikiran berdampak besar pada matematika, yang terangkum
dalam buku pertamanyanya, Al-jabar, selain itu karyanya adalah Al-kitab Al-
mukhtasar fi hisab Al-jabr wa’al – muqalaba (buku rangkuman untuk
kulturasi dengan melengkapkan dan menyeimbangkan), kitab surat Al-ard
(Pemandanganan Bumi). Karyanya tersebut sampai sekarang masih tersimpan di
Strassberg, Jerman.
c.
Al
– Kindi (801 M – 873 M), bisa dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir
dari kalangan islam. Al-kindi menuliskan banyak karya dalam bidabg goemetri ,
astronomi, aritmatika, musik (yang dibangunya dari berbagai prinsip aritmatis),
fisika, medis, psikologi, meteorology, dan politik.
d.
Al-Ghazali
(1058 M – 111 M) adalah seorang filsuf dan theolog muslim Persia, yang dikenal
sebagai Algazel di dunia Barat. Karya beliau berupa kitab-kitab, antara lain kitab
Al – munqidih min adh – dalal, Al – risalah al – quadsiyyah, dan mizan al
– Amal.
e.
Ibnu
sina ( 980 M – 1037 M ). Ia di kenal sebagai A Vicenna di dunia barat. Ia
adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter. Bagi banyak orang beliau
adalah bapak pengobatan modern dan masih banyak lagi sebutan baginya
yang berkaitan dengan karya – karyanya di bidang kedokteran. Karyanya merupakan
rujukan di bidang kedokteran selama berabad – abad.
f.
Ibnu
Rusyd (1226 M – 1198 M), yang bahasa latin di sebut dengan Averroes, dan dia
adalah filsuf dari spanyol (Andalusia). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang
filsafat, kedokteran dan fiqih dalam bentuk karangan, ulasan, essai, dan
resume.
g.
Ibnu
Khaldun (1332 M – 1406 M), adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering
disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi.
Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah ( pendahuluan ).
h.
Jabir
Ibnu Hayyan atau Gebert ( 721 M – 815 M ), dia adalah seorang tokoh islam yang
mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia.
i.
Al
– razi ( 856 M – 925 M ), yang dikenal dengan nama Razes. Seorang dokter
klinis ynag terbesar pada masa itu dan pernah mengadakan suatu penelitian
Al-kimi atau lebih dikenal dengan sebutan ilmu kimia. Beliau mengarang
Ensiklopedia ilmu kedokteran yang berjudul Contenens.
j.
Ibnu
Haitam dikenal dalam kalangan cerdik pandai di barat, dengan nama
Alhazen, Dia adalah seorang ilmuwan islam yang ahli dalam bidang sains, falak,
matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan
mengenai cahaya dan telah memberiakn ilham kepada ahli sains barat seperti
Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop dan teleskop.
k.
Al–Battani
(850 M – 929 M), memberikan kontribusi untuk astronomi dan matematika. Dalam
astronomi, al–Battani juga meningkatkan ketepatan pengukuran presesi sumbu
bumi.
l.
Dalam
bidang fikih ada Imam Hanafi ( 699 M – 767 M ), Imam Malik ( 712 M – 798
M ), Imam Syafi’I (767 M – 820 M ) dan Imam Hanbali ( 780 M – 855 M ), yang
besar dengan kitab masing – masing.
m.
Dalam
bidang sosial, terdapat nama Yaqut bin Abdullah al Hamawi ( 1179 M – 1229 ),
yang mengarang kitab Mu’jam al – buldan (kamus Negara). Ibnu Yunis, Umar
Al- khayyam , Will Durant, Feilding H. Gorrison, dan Abu Rayhan al – Biruni, di
bidang sains dan antropologi.
n.
Shen
Kou ( 1031 M – 1095 M ), sorang ilmuwan cina yang pertama kali
menggambarkan magnet jarum-kompas yang digunakan untuk navigasi.
o.
Su
Song (1020 M – 1101 M), juga seorang astronom yang menciptakan langit bintang
pada Atlas.
p.
Jamal
Al–din, mendirikan observatorium ikhtiar Al–din yang merancang
pembangunan istana raja di laut utara.
4) Zaman Renaissance, Zaman ini berlangsung pada awal abad 14
M sampai dengan abad 17 M. Renaissance sering diartikan denagn
kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali (rebirth), yaitu di lahirkan kembali
sebagai manusia yang bebas untuk berpikir , dan jauh dari ajaran – ajaran
agama. Tokoh – tokoh ilmuwan yang berpengaruh di masa ini ialah sebagai berikut
:
a.
Nicolaus
Capernicus ( 1473 M – 1543 M ), adalah seorang astronom, matematikawan, dan
ekonom yang berkembangsaan Polandia. Ia mengembangkan Teori Heliosentris (Tata
Surya berpusat di matahari).
b.
Galileo
Galilei ( 1564 M – 1642 M ), adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan
Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah. Sumbangannya
dalam keilmuan antara lain adalah penyempurnaan teleskop ( dengan 32 x
pembesaran ) dan berbagai observasi astronomi. Dia adalah orang pertama yang
melukiskan tata surya seperti yang kita kenal sekarang.
c.
Tycho
Brahe ( 1546 M – 1601 M ), adalah seorang bangsawan Denmark yang terkenal
sebagai astronom/astrolog dan alkimiawan. Tycho adalh astronom pengamat
paling menonjol di zaman pra –teleskop. Akurasi pengamatannya pada posisi
bintang dan planet tak tertandingi pada masa itu.
d.
Johannes
Kepler (1571 M – 1630 M), adalah astronom jerman, Matematikawan dan
astrolog. Ia paling di kenal melalui hukum gerakan planetnya. Kepler
juga ahli optic dan astronomi. Penjelasannya tentang pembiasan cahaya
tertuang dalam buku ‘’supplement to witelo , expounding the optical
part of astronomy’’. Ia orang pertama yang menjelaskan cara kerja mata.
e.
Fancies
Bacon ( 1561 M – 1626 M ), adalah seorang filsuf, negarawan dan penulis
Inggris. Karya – karyanya antar lain membangun dan mempopulerkan motodologi
induksi untuk penelitian ilmiah, sering kali disebut metode Baconian.
f.
Andreas
Vesalius ( 114b M – 1564 M ), adalah ahli anatomi. Ia memperkenalkan tentang
anatomi tubuh manusia. Ia juga menulis sebuak teks mengenai tumbuhan obat.
5) Zaman modern, Zaman ini sudah dimulai sejak abad 14 M. zaman ini juga
dikenal sebagai masa rasionalisme yang tumbuh di zaman modern karena munculnya
berbagai penemuan ilmu pengetahuan. Tokoh yang menjadi pioner pada masa ini
adalah Rene Decrates, Isaac Newton, Charles Darwin, dan JJ. Thompson.
Keterangan lebih lengkap sebagai berikut :
a.
Isac
Newton ( 1643 M – 1727 ), adalah seorang fisikawan , matematikawan, ahli
astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan theolog. Dia di katakana sebagai
‘’Bapak ilmu fisika klasik’’. Karyanya yang berjudul Philosophiae Naturalis
Principia Mathematica menjabarkan tentang hukum gravitasi dan tiga hukum
gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad
ini.
b.
Rene
Descartes ( 1596 M – 1650 M ), ia di kenal sebagai Renatus Cartesius,
adalah seorang filsuf dan matematikawan Perancis. Descartes kadang di
panggil ‘’ Penemu filsafat Modern’’ dan ‘’ Bapak matematika modern’’.
Pemikirannya yang menggunakan revolusi adalah ‘’semuanya tida ada yang pasti ,
kecuali kenyataan bahwa seseorang berfikir’’.
c.
Charles
Robert Darwin ( 1809 M – 1882 M ) adalah seorang naturalis yang teori
revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis
keturunan yang sama (common Descent) dengan mengajukan seleksi
alam sebagai mekanismenya. Teorinya yang paling menggemparkan adalah ‘’
Nenenk Moyang Manusia Adalah Kera ‘’.
d.
Joseph
John Thompson ( 1856 M – 1940 M ) adalah seorang ilmuan dengan penelitiannya
yang membuahkan penemuan Elektron. Thompson mengungkapkan bahwa gas mampu mengantarkan
listrik. Ia menjadi seorang perintis ilmu fisika nuklir. Dia juga menemukan
sebuah metode untuk memisahkan jenis atom dan sinar molekul yang berbeda
dengan menggunakan sinar positif.
6) Zaman Kontemporer, Zaman ini bermula dari abad 20 M dan sebagian besar
aplikasi ilmu dan teknologi di abad 21 merupakan hasil penemuan mutakhir di
zaman ini. Bidang fisika menjadi tiitk perkembangan ilmu pada masa ini. Hal ini
di sebabakan karena fisika di pandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang
subjek materinya mengandung unsur–unsur fundamental yang membentuk alam
semesta.
Tokoh yang terkenal pada masa ini adalah Albert Enstein
(1879 M – 1955 M), dia adalah ilmuan Fisika. Dia mengemukakan teori
relativitas. Semenjak tahun 1905 M sampai 1917 M, saat ia menerbitkan tulisan
revolusionernya tentang teori Relativitas, pandangan umat manusia tentang dunia
dan alam semesta pun berubah selamanya, tahap terakhir dari zaman modern telah
lahir, dan cakrawala pun bergeser. Masih ada lagi ilmuwan yang mempunyai ide
besar lainnya, antara lain seperti Linus Pauling, James D. Watson, Miller Urey,
Werner Heinsenberg dan Erwin Schrodinger, Edwin Hubble, Alfred Wegener.
Sejarah filsafat
1)
Zaman Pra Yunani Kuno,
Dalam sejarah filsafat, biasanya filsafat yunani dimajukan sebagai pangkal
sejarah filsafat barat. Ini memang ada alasannya, karena dunia barat (Eropa
barat) dalam alam pikirannya berpangkal kepada pikiran yunani. Di tanah yunani
atau setidaknya didaerah yang dimasukkan ke wilayah yunani adalah sudah lama
sebelum permulaan tahun Masehi ahli-ahli pikir yang mencoba menerka teka-teki
alam. Mereka mau mengerti apakah yang menjadi asal mula alam yang
melingkunginya itu serta dengan isinya.
Pada masa itu keterangan-keterangan
tentang terjadinya alam semesta serta dengan penghuninya, akan tetapi
keterangan ini berdasarkan kepercayaan. Ahli-ahli pikir tidak puas akan
keterangan itu lalu mencoba mencari keterangan melalui budinya. Mereka
menanyakan dan mencari jawabannya apakah sebetulnya alam itu . apakah inti
sarinya? Mungkin yang beraneka warna dalam alam ini dapat di pulangkan kepada
yang satu. Mereka mencari inti alam, dengan istilah mereka: mereka mencari
arche alam(arche dalam bahasa yunani berarti : mula atau asal).
Oleh karena itu filsuf-filsuf itu
berusaha mencari inti alam dan filsafatnya dinamai filsafat alam. Sepanjang
pengetahuan kita ahli piker yang berusaha mencari intisari alam melalui pikiran
belaka, itu yang tertua adalah terdapat pada kota kecil, pada abad keenam
sebelum masehi. Nama-nama yang terkenal adalah:
- Thales (624-548) Berpendapat bahwa dasar pertama atau intisari alam ialah air. Bagi Thales, air adalah sebab yang pertama dari segala yang ada dan yang jadi, tetapi juga akhir dari segala yang ada dari yang jadi. Diawali air di ujung air. Air sebab yang penghabisan, asal air pulang air. Air yang satu itu adalah bingkai sekaligus isi, dengan kata lain: air adalah bingkai dan substansi (isi). Demikianlah bapak filusuf Yunani tersebut mengemukakan ide dalam pikirannya. Dalam pandangan Thales tak ada jurang yang memisahkan hidup dengan mati, semuanya satu. Dan sebagai orang menurut masanya, ia percaya bahwa segala benda itu berjiwa. Benda itu bisa berubah rupanya, bisa bergerak bisa timbul dan hilang semuanya itu atas kodratnya sendiri.
- Anaximandros (610-547SM) Menurut sejarah, ia adalah murid Thales dan limabelas tahun lebih muda dari Thales, akan tetapi Anaximandros dua tahun lebuh dulu meninggal dari Thals. Sebagai seorang filsuf, Anaximandros juga berpikir Secara mendalam dan sungguh mencari asal mula dari segal sesuatu. Menurutnya yang asal itu hanya satu jadi tidak jama', asal mula segala sesuatu itu tidak berkeputusan dan tidak terhingga. Ia selalu bekerja stanpa henti dan yang dijadikannya tidak terhingga jumlahnya.
- Anaxumenes (590-528) Mengatakan bahwa intisari alm atau dasarnya pertama ialah udara, karena udara lah yang meliputi seluruh alam serta udara pula lah yang menjadi dasar hidup bagi manusia yang amat diperlukan oleh nafasnya. Udara yang membalut dunia ini menjadi sebab segala yang hidup. Jika tidak ada udara, tak ada yang hidup. Pikiranya kesana barangkali terpengarh olh ajaran Anaximandros, bahwa "jiwa itu serupa dengan udara".
Ø Adapun ciri-ciri zaman Pra Yunani,
antara lain :
a.
know
how dalam kehidupan sehari-hari didasarkan pada pengalaman
b.
pengetahuan
yang berdasarkan pengalaman diterinma sebagai fakta receptive mind, keterangan
masih dihubungkan dengan kekuatan magis.
c.
kemampuan
menemukan abjad dan system bilangan alam sudah menampakkan perkembangan
pemikiran menusia ke tingkat abtraksi.
d.
kemampuan
meramalkan suatu peristiwa atas dasar peristiwa sebelumnya yang pernah terjadi,
contoh : gerhana bulan dan marahari.
2)
Zaman Yunani kuno,
Perkembangan filsafat di yunani amat pesat jalannya danbesarnya minat orang
terhadap filsafat itu istilah cinta kepada kebijaksanaan ini menjadi kata
sehari-sehari. Oleh karena ada minat besar terhadap kebijaksanaan itu banyak
orang pula yang sengaja hendak memberikan kebijaksanaan itu kepada orang lain.
Ditengah-tengah para bijaksna ada
yang mengatakan, bahwa ia bukanlah pemilik kebijaksanaan, ia mencari
kebijaksanaan, ia mencari kebenaran, pengetahuan sejati. Ahli filsafat yang
banyak pengaruhnya dalam dunia filsafat ini ialah Sokrtes. Ajaran Sokrates
dipusatkan pada manusia, filsafat itu dipusatkan pada Sokrates pada manusia
terutama pada tingkah lakunya. Filsafat tidak lain dari usaha melalui
pengertian sejati untuk mencapai kebijakan. Oleh karena
filsafat Sokrates disebut juga filsafat Antropologis.
- Plato (427-347) Pemikiran plato yang tersohor adalah mengenai idea. Menurutnya, mengingat dua pengetahuan yang bermacam-macam, boleh dikatakan bahwa manusia itu masuk dalam dunia dua, yaitu dunia pengalama dan dunia yang tetap disebutnya dunia ide.ide-ide yang sungguh ada, dan ide-ide itulah yang memimpin budi kita, menjadi cotoh hal-hal didunia pengalaman ini.
Ø Ajaran plato dapat digolongkan
antara lain :
1.
Dunia
bayang-bayang : Menurut plato dunia pengalaman ini merupakan baying-bayang dari
dunia ide.
2.
Dunia
ide : Menurut pendapatnya, realitas seluruhnya seakan-akan menjadi dua dunia
yaitu "Dunia pengalaman dan dunia yang tetap yang disebutnya dunia
ide". Dunia ide adalah idea sifatnya artinya satu dalam macamnya tetap dan
tidak berubah-ubah ide-ide merupakan hal yang sungguh-sungguh ada. Ide-ide itu
memimpin budi kita dan menjadi contoh hal-hal di dunia pengalaman ini diantara
ide-ide itu ada tingkatan yang tertinggi adalah "idea kebaikan".
3.
Etika
: Ajaran Plato mengenai etika yakni bahwa manusia haruslah berusaha
bersungguh-sungguh dalam berusaha dalam tindakanya, tidak hanya puas dengan
hal-hal yang bermacam-macam dan tidak tetap itu melainkan bisa menyelami dunia
ini sehingga mendapatkan pengertian yang sebaiknya.
4.
Negara
Ideal : Plato mengungkapkan sebuah pengertian bahwa pemerintah harus dipimpin
ole hide yang tertinggi, yaitu ide kebaikan.
- Aristoteles (384-322)
1.
Logika
: Aristoteles dikenal sebagai "Bapak Logika", karena dialah yang
pertama kali memberikan ajaran tentang jalan pikiran (Ratiocinimum) dan bukti.
Adapun intisari ajaran Logika Aristoteles adalah "silogisme" yaitu
menarik kesimpulan dari pengertian yang umum untuk memperoleh pengertian yang
luas dan mempunyai kebenaran yang umum.
2.
Fisika
: ajaranya tentang fisika meliputi pemikiran tentang alam, langit, bintang,
hewan, jiwa dll.
3.
Metafisika
: Metafisika menurutnya disebut juga dengan "ontologia" karena
bahasanya adalah Metafisika umum. Ia juga mengemukakan bahwa yang
sungguh-sungguh ada itu bukanlah yang umum, melainkan yang khusus satu persatu
mengenai pengetahuan, ia membaginya menjadi dua pengetahuan indra dan
pengetahuan budi.
4.
Etika
: Ajaran etika aristoteles mengartikan tingkah laku manusia kepada
"kebahagiaan". Baginya kebahagiaan yang sempurna dapat dicapai oleh
manusia yang bijaksana yakni manusia yang selalu bertindak dalam penerangan
budinya, karena budinyalah yang membedakan dirinya dari binatang.
Ø Ciri-ciri zaman yunani kuno
·
Zaman
dimana orang yang memilih kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide.
·
Tidak
mempercayai adanya mitologi.
·
Masyarakat
tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan sikap menerima begitu
saja, melainkan menumbuhken sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara
kritis.
3)
Zaman Pertengahan (2-14M),
Pada abad ini kegiatan ilmiah diarahkan untuk mendukung kegiatan agama dengan
semboyan "Ancilah Theologia" yakni abdi agama. Masa ini disebut juga
dengan masa Scholastik. Adapun sifat Scholastik ini adalah filsafat yang
didasarkan atas agama atau kepercayaan.
Jiwa : adalah suatu kekuatan ilmiah
yang merupakan sumber kekuatan jiwa tidak dapat dibag Secara kuantitatif karena
jiwa itu adalah sesuatu yang satu tanpa dapat dibagi.
Etika dan Estetika : etika plotinus
dimulainya tetang pandangan politik. Ia mengatakan bahwa seorang wajar memenuhi
tugas-tugasnya sebagai warga Negara sekalipun ia tidak tertarik dalam masalah
politik. Mengenai Estetika ia mengemukakan bahwa keindahan menurutnya memiliki
pengertian spiritual, karenanya Estetika dekaaat sekali dengan kehidupan moral.
a.
Agustinus (354-430M), Pendapat Agustinus perihal Tuhan dan manusia yakni
"hakeka yang sebenarnya adalah sebagai awal, hanya Tuhanlah yang merupakan
sebab awal". Adapun berkenaan dengan manusia didalam menghadapi banyak
kebenaran tentang benar, banyak kenenaran tentang indah, banyak kebenaran tentang
baik maka di desak pada harus adanya kebenaran absolute serta abadi, itulah
Tuhan. Jiwa menurut Agustinus : Menurut pendapatnya bahwa jiwa itu immaterial,
jiwa yidak punya bagian tapi pada bagian pokok yakni mengingat, mengerti, dan
mau. Ia menolak 2 paham bahwa jiwa itu mengalami Reinkarnasi (abadi) dan
penciptaan jiwa itu bukan memancar (Emanasi) seperti teori platinus.
b.
Thomas Aquinas
(1225-1274), Teologi : Menurut pandangannya
tuhan tidak tersusun dari esensi dan eksidensi karena itu Tuhan tidak berubah.
Dengan filsafatnya yang melahirkan suatu aliran bercorak Thomisme, yang menjadi
ciri khas filsafat zaman oertengahan yang dikenal dengan "Ancilla
Theologi". Kosmologi : "Matter tidak dapat terpisah dari form, karena
setiap benda terdiri atas bahan (mater) dan sifat (form). Itulah pandangan
Aquinas mengenai adanya kosmologi. Jiwa : Jiwa dan raga mempunyai hubungan yang
pasti, raga menghadirkan matter sedangkan jiwa menghadirkan form. Selanjutnya
ia berpendapat bahwa jiwa nersifat imonal. Argumennya adalah sebagai berikut,
jiwa manusia tidak dapat dirusak. Menurutnya ada 3 tipe jiwa, yaitu :jiwa
vegetative, jiwa sensitive, dan jiwa rasional. Pengetahuan : Dia membagi
pengetahuan menjadi 3 bagian, pengetahuan fisika, matematika dan metafisika.
Dia memandang bahwa pikiran dan iman tidak bertentangan. Menurutnya segalaobjek
yang tidak dapat diindra akal tidak dapat mengetahuinya dengan pasti. Oleh
karena itu kebeneran dan ajaran Tuhan tidak dapat mungkin diukur dan diketahui
oleh akal. Adapun dua jalur menurut pengetahuan dalam filsafatnya, yaitu jalur
akal yang dimulai dari manusia dan berakhir pada Tuhan, dan jalur iman yang
dimulai dari Tuhan dan berakhir pada manusia.
4)
Zaman Renaissance (14-16M),
Renaissance berarti “lahir kembali”. Pengertian riilnya adalah manusia mulai
memiliki kesadaran-kesadaran baru yang mengedepankan nilai dan keluhuran
manusia. Suasana dan budaya berpikirnya memang melukiskan “kembali” kepada
semangat awali, yaitu semangat filsafat Yunani kuno yang mengedepankan
penghargaan terhadap kodrat manusia itu sendiri.
Jaman ini lebih merupakan gerakan
kebudayaan daripada aliran filsafat. Keluhuran dan kehebatan manusia tampak
dalam ungkapan-ungkapan seni hasil karya manusia.
Politik tidak lagi dipikirkan dalam
kaitannya dengan iman dan agama, tetapi dengan politik itu sendiri, sebab
politik mempunyai etika dan moralnya sendiri. Etika politk adalah etika
kekuasaan, artinya tunduk pada pertimbangan-pertimbangan kestabilan dan
keselamatan negara, bangsa, pemerintahan dan kekuasaan.
Bila abad pertengahan memegang teguh
konsep ilmu pengetahuan sebagai rangkaian argumentasi, jaman renaissance
merombaknya dengan paham baru, yaitu bahwa ilmu pengetahuan itu adalah soal
eksperimentasi. Pembuktian kebenaran bukan lagi pembuktian
argumentatif-spekulatif, melainkan eksperimental-matematis-kalkulatif. Tokoh-tokohnya
antara lai: Galileo Galilei, Hobbes, Newton, Bacon.
Boleh disimpulkan bahwa jaman
renaissance adalah jaman pendobrakan manusia untuk setia dan konstan dengan
jati dirinya. Jaman ini sekaligus menggulirkan semangat baru yang menghebohkan,
terutama dalam hubungannya dengan karya seni, ilmu pengetahuan, sastra dan
aneka kreativitas manusia yang lain. Di sini filsafat memegang fungsinya yang
baru yaitu meletakkan dasar-dasar bangunan pengembangan aneka ilmu alam/ pasti
yang merintis hadirnya tekhnologi-tekhnologi seperti yang kita nikmati sekarang
ini.
5)
Zaman Modern,
Pada abad ke17 muncullah paham kefilsafatan yang rasionalisme dan empirisme. Menurut para filsuf
zaman ini menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab suci, tidak
juga dari para penguasa, tetapi dari diri manusia sendiri. Dalam hal ini
muncullah beberapa aliran neserta tokoh pelopornya, antara lain :
a.
Decrates (1596-1650) Ia adalah seorang pelopor dari aliran rasionalisme yang
menegaskan bahwa perlunya ada metode yang jitu sebagai dasar kokoh bagi semua
pengetahuan, yaitu dengan menyangsikan segalanya secara metodis. Decrates
menggunakan "keragu-raguan" sebagai metodos dengan menurutnya jika ia
mengalami keragu-raguan, maka ia berpikir, karena ragu-ragu itu suatu cara
berpikir. Dalam pada itu nampak sebuah kepastian dan kebenaran yang cemerlang
tentang adanya sebab yang berpikir itu tentu ada. Dari metodos karagu-raguan
ini timbul kepastian tentang adanya sendiri. Ini dirumuskan oleh decrates
=cogito-ergo sum, saya berpikir maka saya adalah. Decrates adalah pelopor kaum
rasionalis, yaitu mereka yang percaya bahwa dasar semua pengetahuan ada dalam
pikiran.
b.
David Hume, Hume menganut aliran Empirisme yang memilih
pengalaman sebagai sumber utama ilmu pengetahuan. Pemgalaman itu bisa
berfilsafat lahiriah atau bathiniyah.dua hal yang dicermati oleh Hume, yaitu
substansi dan kausalitas.
Ø Subtansi = Hume tidak menerima
subtansi sebab yang dialami hanya kesan-kesan saja tentang beberapa cirri yang
selalu ada bersama-sama. "jika gejala tertentu diikuti oleh gejala
lainnya".
Ø Kausalitas =dalam hal ini Hume juga
menolaknya, sebab harapan sesuatu mengikuti yang lain tidak melekat pada
hal-hal itu sendiri, namun hanya dalam gagasan kita.
Pada abad berikutnya yakni abad
ke-18 zaman pencerahan (Aufklarung) yang menurut Immanuel Kant (1724-1804).
Zaman pencerahan sendiri adalah aman manusia keluar dari keadaan tidak akil
baligh, yang disebabkan karena kesalahan manusia sendiri. Kesalahan itu
terletak bahwa manusia tidak mau memanfaatkan akalnya. Voltaire menyebut zaman
pencerahan adalah zaman akal. Kant sendiri menganut aliran kitisme, yakni
aliran yang menyelidiki (mengadakan kritik) pengetahuan budi serta akan
diterangfkan apa sebabnya maka pengetahuan budi ini mungkin. Pada mulanya ia
mengikuti aliran rasionalisme, kemudian empirisme, akan tetapi kedua aliran
tersebut tidak membawa kepuasan baginya untuk mencapai suatu kebenaran.
Kemudian ia melakukan sintesis atas dua pendekatan tersebut, dan hasilnya
adalah bahwa masing-masing pendekatan benarseparuh dan salah separuh.
6)
Zaman Kontemporer, Filsafat kontemporer sangat heterogen disebabkan antara
lain karena profesionalisme yang semakin besar. Aliran-aliran terpenteing yang
berkembang dan berpengaruh abad XX antara lain:
- Pragmatisme, Paham ini beranggapan bahwa yang benar adalah apa yang akibat-akibatnya bermanfaat Secara praktis.Tokohnya yang terkenal William James dan John Dewey.
- Vitalisme, Aliran ini beranggapan bahwa kegiatan organisme hidup di gerakkan oleh daya atau prinsip vital yang berbeda dengan daya-daya fisik. Tokohnya adalah Henri Bergson.
- Fenomenologi, Aliran yang membicarakan fenomena atau segalanya sejauh mereka tampak. Tokohnya yakni Edmund Husserl (perintis) dan Max Scheler.
- Eksistensialisme, Merupakan aliran filsafat yang memandang segala gejala dengan berpangkal pada eksistensi. Pada manusia eksistensi mendahului esensi (hakekat) sebaliknya pada benda-benda esensi mendahului eksistensi. Tokohnya Martin Heideger.
- filsafat analistis, filsafat ini disebut juga filsafat bahasa, muncul di Inggris dan Amerika Serikat sekitar tahun 1950.tokohnya antara lain Betrand Russel.
- Strukturalisme, Muncul di Perancis tahun 1960, menegaskan bahwa masyarakat kebudayaan memiliki struktur yang sama dan tetap.tokohnya adalah Michel Foucoult, Jaques Lacan, dan Lein Strauss.
- Postmedernisme, Muncul akibat reaksi terhadap modernisme dengan segala dampaknya. Di mulai oleh Rene Decrates dan diperkenalkan oleh Francois Lyotard.
1.
FILSAFAT
BARAT : Ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-universitas
di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. Filsafat ini berkembang dari tradisi
falsafi orang Yunani kuno. Namun pada hakikatnya, tradisi falsafi Yunani
sebenarnya sempat mengalami pemutusan rantai ketika salinan buku filsafat
Aristoteles seperti Isagoge, Categories dan Porphyry telah dimusnahkan oleh
pemerintah Romawi bersamaan dengan eksekusi mati terhadap Boethius, yang
dianggap telah menyebarkan ajaran yang dilarang oleh negara.
2.
FILSAFAT
TIMUR : Tradisi falsafi
yang terutama berkembang di Asia, khususnya di India, Tiongkok dan
daerah-daerah lain yang pernah dipengaruhi budayanya. Sebuah ciri khas Filsafat Timur ialah dekatnya hubungan
filsafat dengan agama. Pemikiran
filsafat timur sering dianggap sebagai pemikiran yang tidak rasional,
tidak sistematis, dan tidak kritis. Hal ini disebabkan pemikiran timur lebih
dianggap agama dibanding filsafat.
3. FILSAFAT ISLAM : merupakan filsafat yang seluruh cendekianya adalah
muslim. Ada sejumlah perbedaan besar antara
filsafat Islam dengan filsafat lain. Pertama, meski semula filsuf-filsuf muslim klasik menggali kembali
karya filsafat Yunani terutama Aristoteles dan Plotinus, namun kemudian
menyesuaikannya dengan ajaran Islam. Kedua, Islam adalah agama tauhid. Maka, bila dalam filsafat lain masih
'mencari Tuhan', dalam filsafat Islam justru
Tuhan 'sudah ditemukan.'